Liputan6.com, Jakarta - Gempa mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. Warga kalang kabut. Termasuk para narapidana dan tahanan yang berada di sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) serta rumah tahanan (rutan). Salah satunya napi di Rutan Palu. Mereka panik ketika mendengar suara bangunan ambruk. Ternyata, bangunan yang hancur itu adalah Hotel Roa-Roa. Gedung yang hanya berada 50 meter dari rutan. "Di situlah mereka panik, mereka juga perlu menyelamatkan diri," kisah Kasubag Publikasi Humas Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Rika Aprianti saat dihubungi Liputan6.com, Selasa 2 Oktober 2018. Ditjenpas lalu memutuskan, memberi waktu sepekan untuk para narapidana dan tahanan bertemu dengan keluarganya. Waktu sepekan itu ternyata telah berakhir kemarin, Minggu 7 Oktober 2018. Lalu, sudahkah para narapidana dan tahanan kembali ke lapas atau rutan? Rika Aprianti mengaku belum bisa memberikan pernyataan soal tersebut. Dia mengatakan, seluruh informasi tentang narapidana dan tahanan di rutan dan lapas Sulawesi Tengah akan diungkap pada konferensi pers yang digelar malam ini. "Kita enggak bisa kasih statement sekarang karena nanti ada konferensi pers jam 7 malam. Bu Dirjen (Bu Sri Puguh Budi Utami) yang akan konferensi pers langsung," kata Rika kepada Liputan6.com, Senin (8/10/2018). Sebelumnya, ada 1.357 dari total 1.425 warga binaan yang sudah melapor ke posko Ditjenpas. Angka tersebut diungkapkan pada Selasa 2 Oktober 2018. Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 12:45PM via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2OHVEPw |
No comments:
Post a Comment